Friday, December 30, 2011

Tentang studi di Jerman

Hari ini, aku menemukan satu blog menarik tentang studi di Jerman.

http://studijerman.wordpress.com/

Blog ini ditulis oleh Steve Tirtha, yang pernah studi di kota Darmstadt dan Furtwangen, Jerman. Blog post masih sedikit dan isinya sebagian besar mengenai biaya hidup di Jerman. Mungkin seiring waktu, blognya akan bertambah isinya.

***

Pengalamanku hidup dan studi di Bremen, Jerman, bisa di lihat di sini. Sedangkan di Nürnberg, Bayern, bisa dilihat di sini.

Thursday, December 22, 2011

Milis beasiswa

Ada suatu milis yang sangat membantuku dalam mencari beasiswa hingga mendapatkan beasiswa DAAD, yaitu milis beasiswa (http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/). Dari sana kuperoleh informasi beasiswa di luar negeri, juga tips untuk membuat statement of purpose, test bahasa (TOEFL, IELTS, TestDAF, DSH, dll), test kemampuan (TPA, GMAT, GRE, dll), dll.

Saranku: Gabung milis ini!

Milis ini awalnya dibuat tahun 2000 oleh beberapa orang yang berhasil memperoleh beasiswa ke Amerika Serikat. Kemudian pengurus milis bertambah dengan orang-orang yang pernah mendapat beasiswa ke negara lain: Eropa, Jepang, Australia, dll.

Pada awal milis ini dibuat, jumlah anggota sedikit. Moderator ketat menerapkan aturan. Pertanyaan bodoh tidak akan lolos milis. Beberapa emailku tidak lolos milis. Seiring waktu, moderator lama berganti moderator baru dan peserta milis bertambah jadi ribuan orang. Pertanyaan bodoh bisa lolos milis. Milis jadi sering banjir pertanyaan. Bukan moderator yang menyaring pertanyaan bodoh sekarang melainkan pembaca. Beberapa pertanyaan bodoh kuhapus.

Pada awal milis ini dibuat, komputer masih berupa PC dan memiliki mobilitas rendah. Laptop masih mahal dan telpon genggam masih jadi barang mewah di kampusku di Bandung. Kini laptop dimiliki oleh banyak mahasiswa dan telpon genggam yang dimiliki kebanyakan mahasiswa/i sudah memiliki fasilitas internet. Rata-rata orang membeli smartphone di tahun ini. Di zaman awal milis, orang mengetik email dengan keyboard yang besar dan nyaman untuk menulis cukup panjang. Kini orang mengetik dengan smartphone yang tombolnya kecil dan tidak nyaman untuk menulis panjang. Budaya singkatan SMS dipindah ke email. Milis beasiswa jadi bisa berisi email pendek dengan bahasa SMS. Selain singkatan SMS, ada evolusi bahasa smartphone, yaitu bahasa alay. Ini lebih pusing lagi.

Zaman sudah berganti, milis ini masih memberikan informasimenarik mengenai beasiswa. Memang ada beberapa "noise", yaitu pertanyaan bodoh dan tulisan alay. Tapi selalu ada info berguna yang bisa kudapat. Jadi aku tetap mengikuti milis ini. Mungkin 5 tahun lagi, aku berminat melanjutkan studi doktoral dan milis ini masih berguna buatku.

 

 

Friday, December 16, 2011

[info] Tips memilih program master di Jerman

Ini ada tips memilih program master di Jerman (menurut orang Jerman)

1. Belajar bahasa Jerman
(supaya bisa baca tulisan di atas tanpa pakai Google Translate dan sejenisnya)

2. Lihat kampus
(maksudnya lihat website kampusnya, program apa saja yang ditawarkan)

3. Internationalitas
(Bagaimana international students dan international lecturer?)

4. Akreditasi
(Perguruan tinggi biasanya punya akreditasi, contohnya di USA ada ABET, kalau Jerman bisa coba mulai dari http://de.wikipedia.org/wiki/Akkreditierung_(Hochschulen) )

5. Ranking
(Beberapa sistem ranking menggunakan parameter yg berhubungan dengan produktivitas riset: jumlah paper, paten, H-index pengajar, dll.)

6. Proses melamar
(Dalam mengirim aplikasi, perhitungkan biayanya, contoh pos, internet, biaya ujian TOEFL, IELTS, GRE, GMAT, dll, kadang-kadang ada "uiversity entrance fee" )

7. Layanan konsultasi
(Di Jerman, ada istilah "Betreuung". Intinya berhubungan dengan layanan konsultasi. Bagaimana mahasiswa (dan calon mahasiswa) dilayani oleh pegawai administrasi maupun pengajar serta senior. Betreuung masuk perhitungan sistem ranking CHE di Jerman: http://ranking.zeit.de/che2011/en/)

8. Tingkat Gagal Studi
(Berapa persen mahasiswa yang drop out atau gagal studi juga perlu jadi bahan pertimbangan. Jurusan teknik di Jerman punya tingkat DO kira-kira 40-50%. Jurusan sosial sekitar 20%)

9. Jejaring
(Bagaimana jejaring alumninya. Ini punya hubungan dengan pekerjaan setelah lulus master)


Selamat mencari beasiswa!
Entah di Jerman maupun negara lain.
Darah Juang!


Condro


--
================================================================

Ignatius Sapto Condro A.B.

Social Network: LinkedIn | Facebook | Twitter | Plurk   
Mailing list: miliscab     


================================================================